Quantcast
Channel: .::Talk Incorporation::.
Viewing all 299 articles
Browse latest View live

Personal Branding: Menjaga penampilan kunci sukses berkarir

$
0
0

Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa seorang MC – TV presenter selalu berpenampilan menarik saat di atas panggung atau di layar kaca tv? Salah satu profesi yang para pelakunya harus berpenampilan menarik tujuannya agar audience tertarik dalam memperhatikan jalannya sebuah acara. Tidak hanya yang berprofesi sebagai MC – TV presenter, memperhatikan cara berpakaian dan menjaga penampilan juga perlu dilakukan oleh para profesional baik yang berprofesi sebagai pengacara, dokter, public relations, sales, sekretaris, pegawai pemerintahan maupun swasta. Penampilan merupakan modal utama agar tidak dipandang sebelah mata oleh relasi atau para stake holders yang pada akhirnya melekat sebagai personal branding-nya.

Terkadang sering kali seseorang tidak menyadari pentingnya citra diri. Citra atau image merupakan “lukisan diri” yang ditampilkan ke orang lain. Salah satu cara memperlihatkan citra diri yang dimiliki adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh serta memilih pakaian yang tepat dan yang terpenting nyaman dikenakan. Dengan penampilan baik dan merasa nyaman dapat menjadi satu faktor dalam meningkatkan rasa percaya diri.

Memperhatikan dan menjaga penampilan itu penting karena berkaitan erat dengan citra yang ingin ditampilkan. Citra diri dapat terpancar dari bagaimana anda berpenampilan. Tidak dipungkiri penampilan merupakan cerminan seseorang yang berperan terhadap penilaian orang lain kepada anda. Selain itu, dengan memperhatikan penampilan serta berpakaian rapi dan bersih merupakan bentuk penghargaan kepada lawan bicara.

Contoh lain, profesi seorang komunikator atau public speaker penting untuk memperhatikan penampilan, karena penampilan adalah komponen pendukung agar audience memperhatikan anda sebagai public speaker. Punya rasa percaya diri, penguasaan materi dan juga pemilihan kata yang tepat dalam komunikasi tidaklah cukup. Anda juga perlu berpenampilan yang sesuai dengan acara, mengetahui siapa audience, dan tentunya penampilan juga dapat disesuaikan dengan personal branding yang ingin anda tampilkan.

Dalam ilmu psikologi sosial ada istilah “efek halo” yaitu kecenderungan seseorang yang menganggap orang lain memiliki keterampilan positif yang terlihat dari cara berpenampilannya. Jadi, apabila anda berpenampilan baik dan menarik, maka lawan bicara anda akan menganggap anda sebagai orang yang baik juga. Tidak mengherankan jika berpenampilan baik dan menarik akan lebih mendapatkan perhatian dari orang lain.
Sudahkah anda memperhatikan dan menjaga penampilan hari ini?


Public Training Impactful Presentation Skills 29 Sept 2016

Mengoptimalkan Komunikasi dengan 4 Tipe Kepribadian

$
0
0

Setiap orang tentunya sering melakukan komunikasi dua arah baik dengan tujuan untuk menyampaikan sebuah gagasan atau hal lainnya yang berkaitan dengan interaksi sosial. Dalam kegiatan komunikasi dua arah tersebut, Anda akan dihadapkan pada kondisi dimana lawan bicara Anda memiliki komunikasi yang berbeda-beda. Komunikasi yang berbeda tersebut sangat erat kaitannya dengan kepribadian yang dimiliki masing-masing individu.

Pembahasan mengenai tipe kebribadian sudah berlangsung sangat lama sejak zaman sebelum Masehi yang diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani bernama Hippocrates dengan menggolongkan kepribadian manusia menjadi empat tipe yaitu, sanguinis, koleris, plegmatis, dan melankolis. Dasar pembahasan kepribadian ini kemudian dikembangkan oleh banyak ahli filsafat dan juga bidang psikologi hingga zaman modern. Lebih lanjut lagi, TALKINC melakukan penyesuaian pada empat tipe kepribadian manusia ini dengan menyederhanakan terminologinya menjadi Gesit, Kuat, Damai, dan Rinci agar dapat lebih mudah dipahami dan diaplikasikan dalam membangun interaksi sosial. Selain itu, pengembangan yang dilakukan juga menghasilkan gambaran pola komunikasi yang dimiliki setiap kepribadian dan dijadikan sebagai materi pendukung program pelatihan komunikasi efektif yang dimiliki TALKINC.

Pada hari Sabtu lalu (3/9/16), TALKINC mengadakan workshop dengan tema “Understanding People Workshop”. Acara ini diadakan di Hotel Bumi Surabaya City Resort. Workshop ini diikuti oleh berbagai kalangan diantaranya adalah, karyawan dan mahasiswa. Workshop yang berlangsung selama tiga jam tersebut berisikan mengenai penjelasan secara rinci mengenai keempat tipe kepribadian manusia dan bagaimana cara berkomunikasi berdasarkan kepribadian yang dimiliki lawan bicara.

Menurut peserta workshop yang difasilitasi oleh Erwin Parengkuan ini, Understanding People Workshop sangat bermanfaat karena membuat mereka memahami kepribadiannya masing-masing dan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Erwin Parengkuan juga menekankan kepada para peserta bahwa komunikasi dengan lawan bicara tidak dapat disamakan caranya. Hal yang harus dilakukan adalah mengetahui pola komunikasi yang dimiliki setiap kepribadian agar tercapai tujuan komunikasi dan tidak terjadi kesalahpahaman selama berlangsungnya interaksi dengan lawan bicara.

Part 2: Tips berkomunikasi berdasarkan 4 tipe kepribadian

$
0
0

Pada artikel sebelumnya, diketahui bahwa ada empat tipe kepribadian (Koleris, Sanguine, Melankolis, Plegmatis) yang telah dibahas. TALKINC menyederhanakan penggunaan kata dengan merubah terminologi empat tipe kepribadian tersebut menjadi Kuat, Gesit, Rinci, dan Damai. Pada workshop Understanding People yang dilaksanakan TALKINC Surabaya (03/09), Erwin Parengkuan selaku Fasilitator menekankan bahwa cara berkomunikasi dengan keempat tipe kepribadian tersebut tidak dapat disamakan. Jika pandangan Anda cara berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sama dengan lawan bicara lainnya, maka kemungkinannya akan sulit mencapai tujuan dalam interaksi komunikasi antara Anda dengan lawan bicara Anda. Berikut adalah penjelasan TALKINC mengenai pola komunikasi dari beberapa kepribadian dan apa yang harus dilakukan oleh setiap tipe dalam berkomunikasi:

• Tipe Kuat memiliki sifat suka tantangan, tanggung jawab, tegas, dan berorientasi pada target. Kecenderungan pola komunikasi si Kuat ini adalah persistent dan mendominasi sehingga sulit untuk mendapat masukan dari orang lain. Oleh karena itu, tipe kuat harus berkomunikasi dengan ‘respect’ dan menyesuaikan cara berkomunikasi ketika di dalam tim untuk lebih bisa menjadi bagian dari sebuah tim tanpa harus selalu mendominasi.

• Tipe Gesit memiliki kecenderungan sifat yang extrovert, periang, kreatif, inovatif, friendly, dan percaya diri. Dibalik sifatnya yang menyenangkan, tipe kepribadian ini sering melakukan tindakan yang ceroboh seperti contohnya berbicara ceplas-ceplos. Agar interaksi komunikasi tipe gesit lebih baik, maka yang perlu diperhatikan adalah mulai membiasakan untuk berpikir sebelum berbicara, menyampaikan kalimat dengan jelas dan terstruktur. Jika perlu, tipe Gesit harus membuat poin-poin permbicaraan agar apa yang disampaikan adalah informasi yang benar-benar penting untuk disampaikan kepada lawan bicaranya.

• Tipe Rinci masuk dalam golongan introvert. Tipe rinci ini memiliki perasaan yang sangat sensitif dan sangat suka menyendiri. Tipe rinci juga cenderung suka menyimpan masalah yang dimiliki dan juga cenderung melihat masalah dari sisi negative karena pola pkirnya yang kritis. Sifat tipe rinci adalah analitis, perfeksionis, pemikir, serius, tekun, dan teratur. Saran TALKINC untuk para tipe rinci dalam berkomunikasi dengan lawan bicara adalah jelaskan inti pembicaraan, berani menyampaikan opini, dan kurangi penjelasan yang terlalu rinci.

• Terakhir tipe kepribadian plegmatis atau TALKINC menyebutnya tipe Damai, termasuk pada kepribadian yang tertutup (introvert). Introvert adalah orang yang berorientasi kedalam diri mereka sendiri (inward thinking). Tipe introvert tertarik pada dunia ide, pemikiran, konsep sehingga orang-orang introvert sangat menyukai suasana tenang untuk menyendiri untuk berpikir ataupun beraktivitas. Tipe Damai memiliki sifat yang mudah bergaul, tenang, menghindari konflik, dan selalu penjadi pendengar yang baik. Tipe damai yang mudah bergaul ini tidak terlalu berani bicara depan umum untuk menunjukkan ekspresi dan cenderung malu-malu. Maka, tipe damai ini harus berani berbicara, aktif atau ikut terlibat dalam diskusi untuk menyampaikan ide, dan jangan pernah malu untuk menyampaikan gagasan dan jangan takut melakukan kesalahan.

Gabriella Angelita, menyukai materi A to Z to Become MC-TV Presenter

$
0
0

Materi favorit saya selama mengikuti proses belajar menjadi seorang Professional MC-TV Presenter di Talkinc adalah materi encounter 2 yang dibawakan oleh Mba Intan Erlita. Materi encounter 2 adalah tentang A to Z to Become MC-TV Presenter dan Building Relationship with Your Stakeholder. Saya sangat menyukai materi ini karena menurut saya untuk menjadi seorang MC-TV presenter, mengetahui secara detail tahapan demi tahapan mulai dari persiapan sampai tampil di atas panggung adalah hal yang sangat penting. Selain itu, membangun hubungan yang baik dengan stakeholder juga menjadi hal yang sangat penting bagi seorang professional MC-TV Presenter.

Sebagai seorang professional MC-TV Presenter, kita harus melakukan persiapan yang matang mulai dari mental, fisik yang sehat, penampilan, penguasaan konten, dan juga latihan.

Ada 3 tahap yang harus dilalui oleh seorang MC-TV Presenter, yaitu tahap Pre-Show (Briefing dengan klien, gladi resik, memastikan jadwal di venue, membuat cue card, fitting baju, dll) tahap D-Day (Memastikan dressing room, memastikan contact person, melakukan reading, show time) dan tahap Post-Show (Meminta feedback/review dari klien, mereview diri sendiri).

Seorang MC-TV Presenter pasti akan berhubungan dengan banyak pihak. Untuk membangun hubungan yang baik dengan para stakeholder, kita harus mempunyai mental dan sikap yang positif, menyenangkan, profesional, selalu menghargai semua pendukung acara termasuk klien dan kru, serta selalu bersikap kooperatif. Dengan begitu, pekerjaan kitapun pasti akan terasa lebih mudah, selain itu juga akan membuat klien puas dan senang dengan kita sehingga akan memperlancar karier kita di masa yang akan datang.

Latih anak tampil lebih percaya diri

$
0
0

Ruang lingkup anak saat pertama kali berkomunikasi dan berinteraksi adalah keluarga. Melalui proses yang panjang, peran orang tua sangat penting. Peran orang tua akan mengajarkan cara berkomunikasi anak sesuai dengan umurnya. Saat usia bayi, balita, remaja, maupun dewasa tentunya ada perbedaan dalam melakukan interaksi. Hal ini disebabkan oleh karakteristik khusus yang dimiliki anak tersebut sesuai dengan usia dan perkembangannya. Peran orang tua akan mengajarkan komunikasi pada anak agar orang tua dan anak dapat saling bertukar informasi berupa pesan verbal dan non-verbal. Sesuai dengan usia anak, peran orang tua juga perlu memperkenalkan anak agar mampu berkomunikasi diluar anggota keluarga inti seperti, teman di sekolah, nenek, kakek, paman, dan keluarga lainnya.

Terkadang anak pada usia tertentu akan menghadapi apprehension communication atau kecemasan dalam komunikasi. Sehingga perlu peran pihak lain agar anak dapat menghadapi apprehension communication. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Csikszentmihaly (1988) menyebutkan bahwa kecemasan komunikasi sering muncul pada anak berbakat yang memiliki kemampuan atau talenta melibihi anak-anak seusianya.

Hal ini dapat terjadi karena anak yang berbakat memiliki kemampuan intelektual yang lebih daripada anak seusianya, sehingga menumbuhkan rasa optimis pada mereka dan mereka menjadi tidak percaya kepada temannya (Amini, 2005, Identifying Stressors and Reactions to Stressors in Gifted and Non-Gifted Students).

TALKINC School of Public Speaking, MC – TV presenter yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya membuka Holiday Class. Tujuan dari Holiday Class yang diselenggarakan oleh TALKINC adalah untuk melatih anak-anak bisa percaya diri berbicara di depan umum. Holiday Class ini akan digolongkan sesuai usia, yakni untuk usia 10 tahun – 13 tahun dan usia 14 tahun – 17 tahun. Holiday Class akan dilaksanakan selama empat hari. Tentunya selama empat hari anak-anak akan di-coaching oleh fasilitator yang berpengalaman. Selama Holiday Class tersebut anak-anak akan dilatih banyak hal seperti boosting confidence, speak out loud, facial expression, dan pada akhir sesi pelatihan akan ada evaluasi yang dilakukan oleh para fasilitator.

Program yang diadakan oleh TALKINC ini akan membantu anak-anak untuk bisa mengatasi apprehension communication. Program yang dikemas dalam bentuk fun learning and practical drilling agar anak-anak berani tampil percaya diri, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan secara tepat menggunakan intonasi, artikulasi, serta bahasa tubuh yang bersinergi dengan pesan komunikasi yang disampaikan.

Pada masa liburan sekolah di pertengahan tahun 2016 ini, TALKINC akan mengadakan Kids Holiday Class pada tanggal 13 – 16 Juni 2016 (Batch 1) dan 20 – 23 Juni 2016 (Batch 2) di Jakarta dan jika kuota mencukupi, kami juga akan mengadakan Holiday Class di Surabaya tanggal 20 – 23 Juni 2016. Jika Anda berminat mendaftarkan anak, keponakan atau kerabatnya ke TALKINC Jakarta (021.7202719) dan TALKINC Surabaya (0888.0982.6120 / 031.5680206).

Tips komunikasi dalam bernegosiasi

$
0
0

Pernahkah anda melakukan negosiasi dengan orang yang memiliki jabatan lebih tinggi dari pada anda? Atau, anda melakukan negosiasi dengan orang yang lebih senior? Pastinya anda semua pernah melakukan negosiasi dengan orang yang memiliki jabatan lebih tinggi atau lebih senior dari pada anda. Kebiasaan budaya timur yang dianut kebanyakan masyarakat di Asia adalah ketika berkomunikasi dengan lawan bicara yang kedudukan lebih tinggi adalah adanya rasa ‘sungkan’ yang membuat kedudukan saat melakukan komunikasi menjadi tidak sama dan TALKINC sebut dengan ungkapan I am not OK, You are OK.

Disadari atau tidak jika kedudukan saat berkomunikasi anda merasa tidak oke, sedangkan anda berpikir lawan bicara anda lebih oke (lebih pintar, lebih tahu segala sesuatu, dan lainnya) dapat membuat tujuan komunikasi yang anda harapkan tidak berjalan dengan baik. Salah satunya ketika melakukan negosiasi. Keberhasilan dari sebuah negosiasi adalah ketika anda dan lawan bicara anda bersepakat tanpa adanya salah satu pihak yang merasa dirugikan atau sangat diuntungkan.

Agar dapat mencapai kedudukan yang setara antara anda dengan lawan bicara saat melakukan negosiasi, hal yang perlu diperhatikan untuk anda adalah tingkat rasa percaya diri anda. Peringatan untuk anda, siapapun lawan bicara anda jangan pernah merasa malu. Karena apabila anda kurang atau tidak percaya diri saat akan melakukan negosiasi, maka anda akan sulit mencapai tujuan negosiasi yang tengah dilakukan. Kondisikan anda berada pada kedudukan yang sama dengan lawan bicara anda. Kemudian yang kedua adalah sertakan data dan fakta yang berkaitan dengan apa yang akan dinegosiasikan dengan lawan bicara. Fungsinya mengumpulkan data dan fakta adalah untuk memperkuat gagasan anda ketika melakukan negosiasi. The last, anda harus bisa mengetahui karakter lawan bicara anda. Seperti di artikel sebelumnya, disebutkan bahwa cara berkomunikasi setiap orang tidak dapat disamakan, namun anda harus bisa memahami tipe kepribadian lawan bicara anda, sehingga anda bisa menggunakan cara komunikasi yang tepat dalam melakukan komunikasi dan negosiasi dengan lawan bicara.

Personal Branding Seminar Rally for AXA Services Indonesia

$
0
0

TALKINC baru saja selesai menyelenggarakan rangkaian seminar Personal Branding bagi AXA Services Indonesia pada awal bulan Oktober 2016 yang lalu sebagai bagian dari dukungan dalam mensukseskan program employee branding AXA. Kegiatan sharing yang difasilitasi oleh dua founder TALKINC Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu ini terbagi menjadi 3 rangkaian seminar yang membahas Personal Branding, Professional Total Look and Grooming, dan Social Media Communication.

Seminar pertama yang diselenggarakan pada 5 Oktober membahas materi Personal Branding difasilitasi oleh Becky Tumewu berjalan dengan sangat interaktif dengan jumlah peserta mencapai 80 orang. Sesi 2 jam yang dikemas dalam bentuk yang menyenangkan dengan berbagai games membuat peserta menjadi lebih mudah memahami kekuatan dari personal branding dalam mendukung karir para peserta bersama AXA Services Indonesia.

Rangkaian kedua diselenggarakan tepat satu hari setelahnya yakni pada tanggal 6 Oktober membahas materi Professional Total Look and Grooming yang difasilitasi oleh Erwin Parengkuan. Sebagai lanjutan dari materi Personal Branding yang disampaikan sebelumnya, materi Professional Total Look dan grooming fokus pada perbaikan penampilan para peserta from head to toe sesuai dengan direction yang dimiliki AXA dengan tujuan agar para peserta dapat secara tepat berpenampilan mewakili perusahaan dalam bertemu dengan para stakeholders.

Seminar Rally diakhiri dengan rangkaian ketiga pada tanggal 13 Oktober membahas Social Media Communication yang kembali difasilitasi oleh Erwin Parengkuan. Sebagai media yang sangat digemari dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di zaman modern saat ini, media sosial merupakan alat yang sangat efektif digunakan untuk menampilkan citra diri seseorang. Oleh karena itu, materi pada sesi ini difokuskan pada bagaimana memaksimalkan penggunaan social media secara tepat dalam berinteraksi sosial khususnya menggambarkan personal branding yang dimiliki. Tips dan tricks mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam berkomunikasi di media sosial juga menjadi bagian pembahasan pada seminar terakhir ini. Keseluruhan program ditutup dengan penyampaian kesimpulan keseluruhan rangkaian seminar rally oleh fasilitator dan dokumentasi bersama.


Excellent public speaking and professional look & grooming for Bank BNI

$
0
0

Talkinc baru saja selesai menyelenggarakan pelatihan Excellent Public Speaking and Professional Look Grooming pada pertengahan bulan Oktober 2016. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan skill dalam public speaking dan juga untuk memahami penampilan yang baik sesuai dengan padu padan yang professional. Kegiatan pelatihan ini difasilitasi oleh Erwin Parengkuan dan Poetri Soehendro, yang terbagi menjadi 2 module yaitu Boosting confidence dan Professional look and Grooming.

Pada hari pertama yang diselenggarakan tanggal 17 Oktober 2016 membahas materi Boosting Confidence yang dibawakan oleh Poetri Soehendro berjalan dengan sangat interaktif. 22 peserta menjalani sesi pelatihan dikemas dalam bentuk yang menyenangkan serta didukung dengan roleplay. Pada sesi pertama Poetri Soehendro memulai sesi dengan bertanya kepada peserta secara satu persatu apa saja yang membuat mereka menjadi tidak percaya diri. Hal ini dilakukan fasilitator untuk mengetahui kekurangan yang mereka miliki sehingga dapat dijadikan dasar perbaikan. Materi didukung dengan penjelasan mengenai 4 pilar kekuatan yang dapat digunakan untuk membuat peserta menjadi percaya diri.

Pada sesi kedua yang difasilitasi oleh Erwin Parengkuan membahas tentang Professional Look and Grooming fokus pada perbaikan penampilan para peserta sesuai dengan situasi secara tepat, agar para peserta dapat berpenampilan mewakili perusahaan dalam bertemu dengan klien atau para stekeholders lainnya.
Pelatihan di hari pertama berjalan dengan sangat sukses dan lancar. Pembekalan materi yang dibawakan oleh Poetri Soehendro dan Erwin Parengkuan sangat membantu para peserta bagaimana cara mengenali orang lain dan juga diri sendiri. Dengan materi Boosting Confidence para peserta menjadi tahu bagaimana cara membentuk diri dan juga kepribadian yang baik. Dengan adanya self image peserta menjadi tahu apa kekuatan dan juga tantangan didalam diri.

Kemudian dengan Professional Look and Grooming, peserta menjadi paham dan mengerti bagaimana cara berpenampilan yang professional serta didukung dengan contoh yang real apa-apa saja yang harus di tone down ataupun tone up. Peserta diberikan kesempatan untuk tampil satu persatu mempresentasikan kostumnya, serta dengan diberikan feedback maka peserta menjadi tahu apa kekurangan dan kelebihan dari penampilan yang digunakan.
Keseluruhan pelatihan ditutup dengan penyampaian kesimpulan keseluruhan rangkaian pelatihan oleh fasilitator dan dokumentasi bersama.

The Requirement of Becoming MC-TV Presenter

$
0
0

Berawal dari kebiasaan generasi millennial belakangan ini, mencari informasi, berita terkini, cek social media, atau bahkan hanya sekedar memantau gossip artis. Saya Dhilla, Mempunyai kebiasaan yang sama dengan generasi millennial lainnya. Apabila kita berbicara mengenai pencarian informasi rasanya kini bukan lagi hal yang sulit, terlebih setelah hadirnya internet di dalam genggaman. Hal itu pula yang saya lakukan ketika hati mulai tergerak untuk mencari sekolah presenter yang memiliki reputasi yang baik. Pencarian informasi melalui search engine mulai dilakukan.

“Kenapa sih kok tiba-tiba cari sekolah presenter?” begini ceritanya… Semua berawal dari kebiasaan nekat. Nekat dalam artian saya tidak pikir panjang ketika tiba tiba sering diminta untuk menjadi MC di berbagai kegiatan NGO yang saya ikuti. Ternyata saya menikmati keberadaan saya untuk berbicara di depan umum, berinteraksi dengan orang lain, serta membagikan keceriaan untuk orang-orang di sekitar. Muncul rasa “I kinda like it” saya suka menjadi pemandu acara, baik dari jumlah audience sedikit atau banyak, muda atau dewasa, anak kecil sampai pejabat. Berdasarkan hasil pencarian saya saat itu, muncul “TALKINC” di halaman paling pertama. Setelah pikir-pikir dan konsultasi dengan orangtua, mereka setuju dan mengizinkan untuk bergabung di TALKINC.

Tiba lah hari pertama memasuki kelas. Begitu datang, dikasih buku seperti modul untuk kita belajar selama 9 kali pertemuan kedepan. Langsung cek encounter 1, Fasilitator-nya siapa ya? Pertemuan pertama harus yang greget nih. Tak lama datanglah perempuan berhijab, cantik, dan dari first impressionnya sih ramah banget. Ternyata semua perkiraan saya benar, namanya Ninda Mashita. Saya dan teman-teman manggilnya Mba Ninda. She builds a very relaxing environment that day. Materi yang disampaikan tanggal 3 September 2016 itu adalah Requirement for becoming a professional MC-TV Presenter dan Profile Mapping. Mempelajari mengenai apa saja yang menjadi persyaratan untuk menjadi MC-TV Presenter & mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan kita berdasarkan pengalaman sebagai MC selama ini. Hal yang paling seru dari pertemuan ini adalah ternyata di pertemuan pertama kita langsung on cam!! Baru mulai terasa, karena ternyata modal nekat yang selama ini saya miliki itu ga ada apa apa nya dibandingkan dengan para Professional(s). Masih banyak kekurangannya. Saya yang biasanya oke oke aja, kali ini bisa gugup di depan kamera. I realized, that there are so much more to learn for becoming an MC-TV Presenter.

Pertemuan pertama ini memberikan kesan untuk saya. Kesan dimana saya tidak salah memilih TALKINC dan kesan bahwa fasilitator yang ada disini juga bukan fasilitator sembarangan. Materi yang diberikan juga urutannya baik, cukup jelas, dan tentunya berkualitas. Well Mba Ninda, I personally got those “greget” moment that I’ve been expecting for the first time. Thanks a lot.

To conclude all, saya sangat terkesan dengan pertemuan pertama saya di TALKINC. Hal ini menyadarkan saya bahwa menjadi MC-TV Presenter tentunya harus terus belajar. Ada satu pesan yang juga terus saya ingat yaitu seorang MC-TV Presenter harus banyak membaca, dengan tujuan memperkaya kosakata kita. Jadi nanti tidak kehabisan kata-kata ketika harus membawakan sebuah acara. Dengan memperkaya kosakata juga ternyata bisa membuat kita menjadi MC-TV Presenter yang terlihat smart dan tidak asal dalam berbicara. Oh iya, satu hal lagi. Dengan belajar di TALKINC kita jadi tau kekurangan dari diri kita yang harus di perbaiki dan belajar untuk menerima pendapat orang lain tentang apa yang kita tampilkan. Karena pada akhirnya, ketika nanti menjadi MC-TV Presenter, orang lain lah yang menyaksikan dan memberikan penilaian kepada kita. Besar harapan saya, dengan belajar di TALKINC kita dapat membangun relasi yang lebih luas. Relasi yang luas inilah yang nantinya akan kita jadikan senjata utama kelak dalam memperoleh job dari berbagai acara. It is such a pleasure to learn how to becoming a professional MC-TV Presenter at TALKINC.

Peranan public speaking dalam menampilkan citra diri

$
0
0

Kemampuan komunikasi dan public speaking yang andal merupakan salah satu modal penting yang wajib dimiliki seorang pemimpin agar setiap pesan yang disampaikan dapat dipercaya oleh banyak orang. Terdapat banyak peranan seorang pemimpin yang membutuhkan teknik komunikasi yang mumpuni baik dalam memimpin pertemuan, presentasi, sampai dengan memberikan motivasi serta inspirasi agar orang lain dapat menjalankan pekerjaannya menjadi lebih baik. Keterlampilan komunikasi dan public speaking yang dimiliki juga secara langsung mencerminkan citra diri atau personal branding seorang pemimpin.

Citra diri seorang pemimpin dapat dengan mudah dikenali hanya dengan melihatnya saat berbicara di depan publik. Sebagai contoh, mantan presiden USA Barack Obama yang sangat inspiratif setiap berpidato memberikan kesan sebagai pemimpin yang merakyat atau down to earth. Contoh lain mantan Presiden Republik Indonesia B.J. Habibie yang memberikan kesan cerdas dan inovatif dalam setiap kesempatannya berbicara di depan publik. Selain wawasan yang dimiliki, hal tersebut tentunya tidak lepas dari keterlampilan public speaking baik secara verbal maupun non-verbal sehingga mampu meyakinkan dan dikagumi oleh banyak orang.

Kemampuan public speaking seorang pemimpin juga bisa jadi pemicu hancurnya citra diri yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Tidak hanya dari bahasa tubuh yang memperlihatkan tingkat percaya diri, namun juga setiap kata yang disampaikan secara benar dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan latihan berkali-kali sangat diperlukan sebelum berbicara di depan publik agar setiap ucapan dan gerakan dapat dilakukan secara benar.

Mengambil contoh dari tokoh yang sangat ternama dibidang teknologi Steve Jobs melakukan latihan ratusan kali sebelum berbicara kurang dari 1 jam didepan publik. Hal tersebut yang kemudian membuat Steve Jobs tidak hanya terkenal sebagai inovator namun juga salah satu public speaker terbaik. Bila seorang Steve Jobs masih berlatih dengan sangat intens untuk mengasah kemampuan public speakingnya, bagaimana dengan anda? Sebuah pesan yang dapat diambil adalah jangan pernah meremehkan setiap kesempatan public speaking walaupun jam terbang anda sudah sangat banyak karena citra diri anda sedang dipertaruhkan. (AM)

Effective Communication Protocol Skills Training untuk Bank JATENG

$
0
0

TALKINC baru saja selesai menyelenggarakan pelatihan Effective Communication Protocol Skills pada akhir Desember 2016 bagi para staff dari Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dengan fokus peningkatan kemampuan peserta sebagai master of ceremony (MC) protokoler dengan personal brand yang tepat serta memahami cara berpenampilan (total look) sesuai tema acara yang dibawakan.
Pelatihan ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut dan di fasilitasi oleh Mbak Lala Tangkudung selaku fasilitator TALKINC yang sangat berpengalaman di bidang MC. Modul pelatihan yang disampaikan meliputi Personal Branding, Professional Total Look, MC Protocol Technique and Body Language.

Modul pertama mengenai personal branding diberikan agar peserta mampu dan memahami bagaimana mengembangkan citra diri yang dimiliki sesuai dengan nilai, keahlian dan perilaku. Kemudian sebagai pendukung pengembangan citra diri, materi Professional Total Look disampaikan pada hari kedua dengan tujuan agar peserta memahami cara berpakaian yang baik dan benar sehingga penampilannya sesuai dengan tema dan acara yang dibawakan. Materi berikutnya mengenai teknik MC protokoler dimana peserta memahami apa saja peran dan tanggung jawab seorang MC dan juga bagaimana cara membuat script yang benar. Lebih lanjut lagi, teknik verbal juga dilatih meliputi intonasi, jeda, penekanan, volume dan juga power dengan tujuan agar suara dan pesan yang disampaikan jelas terdengar.

Pada hari terakhir tanggal 24 Desember 2016 modul yang diberikan mengenai body language and roleplay. Pembekalan ini diberikan agar peserta dapat memaksimalkan peranan bahasa tubuh mulai dari bagaimana cara berdiri yang baik, posisi kaki, postur tubuh yang professional, cara memegang script yang benar dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat bertugas sebagai MC. Kemudian peserta diberikan kesempatan maju kedepan melakukan roleplay sebagai MC formal, protokoler dan juga informal. Setelah itu fasilitator memberikan evaluasi serta masukan sehingga peserta menjadi tahu apa kekurangan dan kelebihan dari penampilan tersebut.

Personal Branding Oleh: Erwin Parengkuan – Part I

$
0
0

Apa yang ada di benak anda tentang Personal Branding? Tentu kaitannya adalah tentang “merek” seseorang yang ingin ditampikan. Jawaban tersebut memang benar, bahwa personal branding adalah kemampuan seseorang dalam membangun citra dirinya di mata publik. Ada beberapa komponen di dalamnya yang akan saya uraikan dalam tulisan ini.

Sebelumnya, mari kita bermain-main dengan kata kunci, karena personal branding sangat erat kaitannya dengan kata kunci. Mari saya buktikan, misalnya saya menyebutkan merek air minum, Indonesia, dan kata kunci berikutnya dalam kemasan. sebagian besar orang akan menyebutkan aqua kenapa demikian, karena merek tersebut merupakan pelopor air minum dalam kemasan, yang juga terlihat dan ada dimana-mana. Merek yang begitu kuat dan tidak henti berinovasi, sebut saja berbagai produk dengan berbagai bentuk kemasan, mulai dari gelas, botol plastik berbagai ukuran, maupun botol kaca yang ukuran standard dan yang sofisticated untuk menjamu tamu-tamu VIP yang pernah di design oleh designer Indonesia Sebastian Gunawan, dimana sekarang estafet ke Tax Saverio.

Benda mati maupun kita manusia, rupanya sama, yaitu kita adalah produk ciptaan yang kita buat, baik secara sadar maupun tidak sadar. Sekarang coba saya bertanya tentang Penyanyi International abad ini yang eksentrik? Tentu anda akan menyebutkan Lady Gaga. Sebagai sebuah merek Lady Gaga adalah penyanyi ternyetrik abad ini, mulai dari baju daging yang dikenakan yang telah mengemparkan dunia, maupun dalam setiap aksi panggungnya.

Jadi kesimpulannya personal branding erat kaitannya dengan kata kunci yang dapat mempersonifikasikan image seseorang.

Personal Branding Oleh: Erwin Parengkuan – Part II

$
0
0

4 tahun lalu ketika saya mengagas buku tentang PB, kami melakukan banyak riset terhadap figur dalam dan luar negeri untuk menjadi kajian sehubungan dengan buku Personal Branding, Strategi Taktis untuk Bertahan di Karir yang kami tulis. Dimana survey yang kami dapatkan menjelaskan ada hal yang sama yang dilakukan oleh para tokoh dalam maupun di luar negeri, sehingga PB mereka menjadi sangat menonjol. Yaitu dengan memiliki Komponen Utama maupun Komponen Tambahan.

Komponen Utama yang harus dimiliki sesorang untuk membangun Personal Brandingya meliputi 3 hal: Value (nilai yang dimilikinya), Skill (keahlian) maupun Behavior (sikap seseorang dalam interpersonal relationshipnya).

Sedangkan Komponen Tambahan adalah : Total Look (penampilan), Authentic (apakah seseorang terlihat tulus atau tidak) dan Uniqueness (keunikan yang dimiliki yang membedakan dengan orang lain). Kedua Komponen diatas sangat berperan dalam kemampuan seseorang dalam membangun Personal Brandingnya.

Pertanyaannya, berkaitan dengan topik kita dan kata kunci, sudahkan anda mempersiapkan dan memilikinya? Lantas hal apa yang akan anda lakukan? Mari saya ajak anda untuk membuatnya. Pertama, renungkan dan tuliskan kata kunci yang akan anda buat yang merepresentasikan masing-masing komponen utama maupun tambahan, misalnya anda adalah seorang profesional di bidang keuangan. Apa kriteria yang utama harus dimiliki berhubungan dengan value? Skills, behavior, dan yang ada di komponen tambahan, mulai dari total look, gaya seperti apa yang akan anda tampilkan dst.

Buatlah langkah kongkrit selama 90 hari untuk menampikan PB anda, kenapa harus 90 hari? Karena berdasarkan pengalaman saya sebuah habit akan terbentuk setelah kita melakukannya konsisten selama 90 hari. Pastikan kata kunci yang anda buat terlihat dengan jelas. Misalnya ketika bos anda akan membuat project baru dan mencari kriteria orang dengan kata kunci, gesit, menyenangkan, tegas. Nah bila kata kunci tersebut menjadi branding anda maka anda-lah kandidat terkuatnya. Bayangkan kalau secara konsisten dari waktu ke waktu kita membangun PB dengan sengaja dan sadar, tentu tidak hanya karir gemilang melainkan anda akan menjadi figur yang terlihat menonjol sehingga mampu bertahan di karir. Jangan lupa juga mempertajam penampilan anda yang baru di tahun baru ini. Selamat mencoba!

Yonatan Sirait: Ketertarikan saya pada dunia MC TV Presenter

$
0
0

Ketertarikan saya pada dunia entertainment khususnya dunia MC/Presenter semakin kuat ketika saya siaran diradio dan sering diminta juga untuk membawakan acara off air. Bagi saya menjadi seorang MC/Presenter punya tantangan tersendiri dan juga tingkat kesulitan yang beranekaragam. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk “mengepakkan sayap” didunia presenting ini dengan hijrah dari Medan ke Jakarta.

Tentunya hampir semua teman-teman bahkan keluarga saya menyarankan saya untuk memilih TALKINC. Bagi saya sendiri, Bu Becky dan Mas Erwin adalah role model yang paling tepat dalam mengasah bakat dibidang Presenting. Bahkan merekalah yang cukup paham tentang teori dan prakteknya. Bukan hanya itu, ada banyak MC handal yang sudah dilahirkan atau dipoles TALKINC, jadi tidak ada kata ragu bagi diri saya ketika terdaftar sebagai siswa di TALKINC.

Akhirnya tibalah saya Yonatan Sirait, dihari pertama dikelas Professional MC TV Presenter Batch 84. Lala Tangkudung hadir dengan berbagai ilmu yang sangat membuat saya dan teman-teman lainnya semakin bergairah dan menjadi tidak sabar untuk minggu selanjutnya. Apalagi sesudah kelas, kita semua diminta untuk membawakan acara dan “On Cam”, rada kaget sih, tapi jadi makin seru.

Saya beruntung bisa belajar banyak dari fasilitator yang sangat membantu proses saya dan teman-teman menjadi lebih baik. Prabu dan Shanaz untuk materi Interviewing dan news reporting nya, Ninda Mashita, Ichsan Akbar dan mba Lia Halim dengan metodologi script writting. Ada banyak hal-hal yang saya sendiri baru pelajari dan harus saya gali lebih lagi. Bagi saya TALKINC bukan sekedar tempat belajar tapi Rumah bagi hampir seluruh MC/Presenter. Tentunya saya akan merindukan suasana kelas tiap sabtu yang selalu penasaran akan materi yang akan disampaikan. Mauliate (Terima kasih) TALKINC..!!


Launching buku “Understand-inc People” Erwin Parengkuan

$
0
0

Launching buku “Understand-inc People” Erwin Parengkuan
Kinokuniya Plaza Senayan, 28 Februari 2017

Sebagai seorang Praktisi Komunikasi, Presenter, Personal Branding Specialist, Nama Erwin Parengkuan sudah tidak asing lagi, memiliki pengalaman selama 28 Tahun yang membawanya kepada banyak pencapaian saat ini.

Hari ini launching buku yang ke 6 bagi Erwin, ayah dari 4 orang putra-putri yang sudah beranjak dewasa. Erwin juga dua tahun bertutut-turut membawa Team Pertamina-ONWJ dan WMO pada kemenangan Tingkat Nasional dan International untuk Presentasi Terbaik di Korea dan Bangkok belum lama ini, dan membawa team Customer Service Telkomsel untuk juara Umum di tahun 2016 yang lalu. Banyak prestasi yang telah diraihnya, berkenaan dengan membantu banyak siswa atau peserta untuk sukses berkomunikasi.

Salah satu yang ia dapatkan dalam perjalanan karirnya, yang diawali pada tahun 1989 sebagai penyiar radio, team creative di Radio Prambors adalah melakukan observasi terhadap banyak pribadi yang ia jumpai. Pengetahuan yang dimiliki berkenaan dengan memahami kepribadian lawan bicara, dari filsuf Romawi Kuno adalah Socrates yang menjelaskan 4 tipe kepribadian manusia mulai dari Sanguine, Choleric, Pragmatic dan Melancholy. Sayangnya keempat terminology yang disebutkan tidak familiar di masyarakat Indonesia. Yang kemudian membuat Erwin menciptakan istilah baru yaitu si Gesit, Kuat, Damai, dan Rinci untuk mempermudah masyarakat memahaminya.

Buku yang ditulis ini merupakan hasil observasinya selama ini, bahwa dari 4 kepribadian yang berbeda ini, mempunyai gaya komunikasi yang mirip-mirip. Untuk itu, merupakan panggilan hati yang mendorong Erwin untuk melahirkan buku ini. Erwin melibatkan team Psikologi untuk membuat Assessment tentang mengenal kepribadian kita dan menentukan gaya komunikasi kepada lawan bicara, berikut perangkat test dan melakukan Focus Group Discussion terhadap banyak responden secara kulitatif.

“Kita menyadari bahwa, kepribadian yang menarik adalah kunci kesuksesan yang menunggu anda di depan.: Ujar Erwin, “keahlian seseorang bukanlah syarat utama, kendati setiap perusahaan untuk memperkerjakan karyawan yang baru, pertama dilihat adalah apakah kepribadian orang ini menarik atau tidak bukan prestasinya terlebih dahulu.” Sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk mengenal siapa dirinya untuk menjalin hubungan yang harmonis tanpa pandang bulu.

Buku ini telah menjadi modul training yang digemari oleh banyak perusahaan, selain modul lainnya tentang komunikasi. Erwin tahu bahwa tidak semua orang dapat menjadi siswa di sekolah Talkinc-nya, atau menjadi peserta pelatihan. Untuk itu buku adalah sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan positif ini, apalagi dengan penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, tbk yang sudah banyak menerbitkan buku-buku karya Erwin, dimana beberapa telah mendapatkan predikat National Best Seller dan penghargaan International –Gourmand Cookbook Award 2014 di Shanghai.

Buku Understand-inc People- Strategi Taktis Berkomunikasi Berdasarkan Kepribadian ini dengan tebal 202 Halaman, terbagi atas 6 bab, yaitu:

-Bab 1: Personality in Communication, mulai dari Rumus Kepribadian, pengaruh Kepribadian dalam Proses Komunikasi, Membangun Gaya Komunikasi yang Positif.
-Bab 2: Menakar Indikator Kepribadian dalam Komunikasi, mengetahui Kepribadian “sunny side dan shodow side”, Test Kepribadian, Analisis Kepribadian, Kombinasi Tipe Kepribadian, Indikator Kepribadian dalam Karir dan Pekerjaan.
-Bab 3: Dimensi Kepribadian dan Gaya Komunikasi Diri Sendiri.
-Bab 4: Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Berdasarkan Kepribadian, Mengubah Karakter Negatif menjadi Perilaku Positif
-Bab 5: Memprediksi Kepribadian Lawan Bicara, Kuis Kepribadian
-Bab 6: Teknik Komunikasi dengan Berbagai Kepribadian, meningkatkan Efektivitas Komunikasi Tertulis.

Ini dari buku ini adalah Erwin melalui pengalamannya yang begitu beragam ingin mengajak kita untuk mengenal diri dengan lebih baik, melakukan analisa terhadap apa yang sudah kita lakukan dalam berinteraksi dengan berbagai kepribadian, dengan sadar kita melakukan analisa yang tepat dengan perangkat yang sesuai, seperti apa yang ada didalam buku ini. “Kepribadian yang menarik adalah kunci kesuksesan setiap individu, jadilah pribadi yang hangat dan menyenangkan!” Ujar Erwin.

buku ini sudah beredar di toko buku seluruh Indonesia, dengan bonus test kepribadian dan harga jual Rp 55.000,- rupiah.

Jakarta, 24 Februari 2017
Erwin Parengkuan
www.talk-incorporation.com

Materi Favorit Public Speaking Class Batch 53

$
0
0

Public Speaking class sudah menjadi rutinitas saya setiap hari Sabtu pagi sejak 12 November 2016. Saya mengikuti kelas di TALKINC karena saya terinspirasi oleh Mas Erwin Parengkuan saat beliau mengajar di salah satu training di kantor. Saat melihat program di TALKINC, saya sangat tertarik untuk mengikuti kelas Public Speaking. Terutama karena saya menyadari bahwa saya kemampuan untuk berbicara di depan publik sangat kurang.

Materi-materi yang selama ini saya ikuti sangat menarik. Saya senang sekali bisa belajar hal-hal baru dari para pengajarnya yang professional. Dan saya yakin dengan mengikuti kelas Public Speaking ini dapat membantu karir saya dan dalam menghadapi rasa takut yang selalu saya rasakan disaat melakukan presentasi.

Dari semua materi yang saya dapat di kelas Public Speaking, ada 2 materi yang saya suka: materi “How to Handle Audience” & “Closing Speech”. Keduanya adalah materi yang paling menarik dan berkesan buat saya.

Pengajarnya (Mas Felix & Mas Boy) sangat ramah, tahu akan semua yang dipaparkan, sangat tenang, humble, sangat menguasai materi dan mudah ditangkap. Kelas Mas Felix seperti kelas peramal dimana dia bisa membaca personality kami murid-muridnya. Saya yakin teman-teman yang lain juga menyukai kelasnya. Banyak yang harus dipelajari agar bisa menjadi seperti beliau. Beliau memberikan tip-tips yang sangat berguna untuk final test kami nanti. Kelas Mas Boy juga sangat penting, karena closing speech adalah “gong/klimaks” dari sebuah presentasi. Saya senang bisa belajar banayak dari beliau bagaimana membuat impressive ending.

Erwin Parengkuan “Self Image vs Social Image”

$
0
0

Ketika mengajar di salah satu Kementerian belum lama ini, seperti biasa salah satu yang harus dilakukan oleh peserta adalah “invidivual presentation,” biasanya materi ini menjadi menakutkan untuk mereka yang mengalami banyak tantangan dalam berkomunikasi. Bisa dibayangkan, setiap peserta di minta untuk mempraktikkan materi yang telah mereka dapatkan (mulai dari meningkatkan rasa percaya diri, struktur dalam berkomunikasi, total vocal hingga mengenal kepribadian kita dan lawan bicara/Understand-inc People) yang selama 2 hari ini mereka telah peroleh.

Ketika sedang breakout session, seorang bapak menghampiri saya dan berkata “mas Erwin boleh bicara dengan saya sebentar?” Singkat cerita, ia-pun memulai pembicaraannya, dikatakannya kenapa setiap bicara ia sering kali terbata-bata. Sayapun mendengar yang disampaikan, memang betul! Saya mengalami kesulitan untuk menangkap apa yang disampaikan. Artikulasi yang tidak jelas, ditambah bicara yang terlalu cepat, sehingga setiap kata tidak terdengar jelas, apalagi menangkap seluruh isi pesannya. Saya bilang : “coba bapak bicara lebih tenang, tidak perlu terburu-buru. Coba nikmati apa yang anda bicarakan. ” Kemudian ia kembali mengulang kalimatnya. Hasilnya lebih baik. Dan ini terjadi sampai 3 kali saya memintanya untuk tidak terburu-buru dan lebih tenang. Setelah itu, terdengar lebih baik lagi dan saya memberikan penghargaan atas perubahan yang telah dilakukannya. Ada senyum sedikit diwajahnya. Saya kembali berkata, “ayo pak teruskan kembali kalimatnya, tadi kan belum selesai.” Kemudian ia berhenti sejenak, wajahnya berubah gusar.

Saya merasakan ada hal lain yang ingin ia sampaikan, kemudian saya bertanya “bapak dalam kondisi baik hari ini?” dari raut wajahnya sangat jelas terlihat ia menyimpan kesusahan. Ia-pun hening..sayapun menunggu apa yang ingin dikatakannya. Selang berapa lama, ia kembali membuka mulut dengan artikulasi yang tidak jelas : “saya ada masalah rumah tangga, saya sering sekali ribut dengan pasangan saya, kami tidak akur. Juga antara saya dengan anak saya, mereka tinggal di Sumatra, saya di Jakarta dan saya selalu memikirkan masalah itu, saya selalu resah apalagi kalau harus bicara di depan orang banyak.

Saya minder, tidak percaya diri. Sepertinya orang-orang ini akan mentertawakan saya atas masalah yang saya hadapi !” Kemudian saya terdiam sejenak, berpikir untuk kalimat yang tepat harus diucapkan. “Saya mengerti apa yang bapak rasakan, kalau ingat masalah ini terus, tentu bapak akan sulit konsentrasi, sehingga apa yang akan bapak bicarakan kepada orang lain menjadi sulit dimengerti, bagaimana kalau tidak melulu lihat “kebelakang” pak, tapi apa yang dapat dilakukan untuk ke depannya, dan yakin Tuhan pasti akan campur tangan untuk masalah anda, minta padaNYA pak, pasti diberikan.” Si bapak kemudian mengulang kalimat saya: “iya minta kepadaNYA, pasti dibantu ya? masih dengan wajah yang gusar, dan kalimat yang terputus…

Dari cerita saya diatas, Si bapak sangat jujur/terbuka melihat dirinya, ia tidak dalam kondisi menyangkal, menerima dirinya apa adanya. Dan ini menjadi sangat penting sebelum kita berkomunikasi, bagaimana seseorang menyadari dirinya secara utuh, apa yang terjadi dan apa yang ditampilkan di muka umum, walau pengakuannya yang terbuka membuat saya shock.

Memang, apa yang kita rasakan, tidak luput dari kemampuan menilai diri kita, yang akan tergambar jelas di cara kita berkomunikasi khususnya bila kita memperhatikan dengan seksama ekspresi wajah seseorang dengan bahasa tubuhnya. Berdasarkan pengalaman saya, orang yang melihat dirinya rendah akan terlihat tidak percaya diri di depan umum, begitupun sebaliknya orang yang memandang dirinya lebih tinggi dari orang lain, akan terlihat juga dari caranya berkomunikasi.

Sehingga perlunya kita untuk menghargai apa yang sudah kita miliki, untuk ditingkatkan, tentunya fokus kepada kekuatan diri kita agar semua hal positif dalam diri terlihat dengan jelas di saat kita berkomunikasi.

Anda tentu sering mendengar motto “you are what you think,” seperti itulah otak kita bekerja, bila kita yakin melihat kemampuan diri kita, pasti semua tindakan akan mengarah ke hal yang kita yakini bisa, dan begitupun sebaliknya. Dan semua yang ditampilkan, mulai dari sikap tubuh, wajah, suara dan kata-kata akan jelas terlihat bagaimana seseorang memandang dirinya dan berkomunikasi dengan orang lain. Saatnya berpikir positif, dan melakukan penilaian yang relevan terhadap diri kita, terbuka, jujur, sehingga kita bisa menyesuaikan image kita yang sesuai dengan apa yang ingin ditampikan di muka umum.

Itu yang dapat saya bagikan dalam tulisan ini, diluar konteks komunikasi yang dimiliki manusia, ya memang ada kekuatan lain yaitu hubungan kita dengan Sang Pencipta, seberapa besar kepercayaan itu? Tentu akan membantu setiap orang untuk percaya akan kemampuan yang telah diberikanNYA, mari kita syukuri, mengasahnya, agar dengan semua “modal” yang kita miliki, meyakinkan dalam menampilkan citra diri kita yang sesuai di lingkungan, apa yang ingin ditampilkan mendapatkan penilaian yang sama dengan yang dilihat orang lain kepada kita. Sehingga antara self image dan social image terlihat sama.

Jakarta 7 Maret 2017

Erwin Parengkuan “You are what you think”

$
0
0

Apa yang membuat manusia sirik dan benci?
Ketidakmampuan?
Selalu membandingkan kesuksesan dengan orang lain? Tanpa berpikir kenapa saya tidak bisa?
Menutup mata dan hati karena berserah kepada nasib?

Banyak orang yang tidak mampu, memulai dari O dan menuai sukses yang besar..bahkan mereka yang tidak sempurna seperti kita, seperti Pianist berjari empat asal Korea hee Ah Lee, motivator asal Australia tanpa kaki dan tangan Nick Vujicic. Mereka bisa, kenapa kita tidak? Mereka bersyukur dan menghargai hidup dan memperoleh potensi terbaik dalam hidupnya karena usaha dan membuka diri serta selalu sadar bahwa semua orang memiliki potensi yang sama. Mereka bisa kenapa kita tidak?

Hakikinya semua orang bisa dan mampu, hanya sebagian tidak mau, tidak mau berubah! Mari kita hancurkan tembok “mental block.”
Bukankah menyenangkan bila hidup diisi dengan hal-hal yang baik? Yang positif?
Stop menyalahkan diri, mari kita buka pikiran, stop membandingkan dengan orang lain, stop pikiran negatif.

Mari, mulailah dari hal terkecil, berbagi, mensyukuri hidup dan mulai mencintai diri kita..bahwa hidup ini indah kalau kita mengatakannya indah (begitupun sebaliknya), you are what you think!

Tempat yang menyenangkan belajar Public Speaking

$
0
0

Ketika awal saya disuruh untuk les di TALKINC, sebenarnya saya meng-underestimate untuk belajar disini. Saya memilih program public speaking dan awalnya saya rasa public speaking itu hanya masalah waktu juga jam terbang. Tidak perlu sampai harus datang les setiap hari sabtu untuk belajar presentasi di depan public.

Hari pertama saya memasuki kelas saya merasa salah ketika memandang sebelah mata mengenai TALKINC. Bagaimana saya presentasi dan kegugupan saya didepan public ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Selama Sembilan minggu, saya latihan lalu evaluasi, latihan lagi dan evaluasi begitu seterusnya. Di rumah pun saya tetap belajar di depan kaca sesuai yang diajarkan mentor.

Semua pelajaran di TALKINC itu menyenangkan dan mengesankan. Jika disurug memilih, ada satu materi favorit saya. Di counter 7 dengan module how to handle audience. Mentornya adalah psikolog. Jangan tanya nama karena saya juga lupa namanya siapa. Hahaha..

Materi itu menyenangkan sebenarnya karena mentornya. Beliau mengajarkan bagaimana menghandle audience baik secara teori dan laitihan. Disitu, beliau juga mengajarkan bagaimana memahami karakter dari lawan bicara atau publik yang akan saya ajak bicara.
Ketika dia bicara saya cuma bisa bilang “WOW”. Ini mentor benar-benar juara untuk memahami orang, untuk memainkan psikologi lawan.

Jadi, kesimpulannya 9 kelas yang sebenarnya tidak ingin saya ikuti menjadi kelas yang menyenangkan saat ini. Saya menemui mentor dan teman-taman kelas saya yang hebat. Saya bisa mengurangi rasa gugup saya didepan publik. Bahkan saya ingin untuk daftar di kelas personal branding karena semenyenangkan dan seberguna itu.

Viewing all 299 articles
Browse latest View live


Latest Images